from nara to aksa📃
maafkan aku aksa,
Bukan tak mau lagi bertemu denganmu
Kau yang menunggu tawaku sementara aku yang sedang menata isi kepalaku,
Bahkan bukan sekedar menata,
Bukan aku tak ingin berbagi,
Tapi aku sadar diri siapa aku ini?
Berani mengaduh pada manusia lain,
Bukan tak bersyukur diberikan insan dengan sejuta akal.
Bukan tak menerima atas apa yang Maha Kuasa berikan,
Aku ini hanya "manusia"
Yang juga bisa rapuh, meringkih seperti mereka
Maaf,
Belum sempat bercerita kenapa,
Percayalah aku sedang tidak baik-baik saja
Frasaku tak cukup untuk mengatakannya,
Ini di luar dugaan,
Bahkan tak terduga
Mungkin sudah waktunya
Ini bukan berarti menyerah kepada dunia,
Aku hanya rehat saja, kali ini
Sebentar,
Akan kutata dulu isi kepalaku
Agar semua yang datang kujamu
Tenang,
Semoga esok kan membaik
Detik ke detik kan kutunggu
Takkan ku paksa untuk cepat berputar
Biarkan saja sesuai waktunya,
Malam dan siang pun tak pernah tergesa untuk saling mendapatkan bagiannya, namun keduanya selalu mengitari sesuai ketepatannya bukan kecepatannya. Karna ini bukan soal waktunya, tapi kesiapannya.
Nanti saja,
Kata itu yang selalu membuatku mengulur tuk bercerita, karna aku tau sesuatu. Manusia tak selalu menepati janjinya, mungkin iya. Tapi, hanya beberapa.
Esoknya,
Setelah beradu argumen, ujung-ujungnya? Menceritakan kembali bukan?
Lucu.
Itulah manusia, lupa akan janjinya. Akan katanya, yang terucap hanya sebagai penenang belaka nyatanya, sama saja.
Hanya untuk sekedar bertanya "kenapa?"
Lalu, setelah tahu bukan menutupnya rapat-rapat.
Tapi, apa?
Ah, sudahlah.
anyway, thanks ya aksa?
memang lucu.
terima kasih, yang selalu keluar dari lisan ini ketika mendengar namamu, aksa.
see u on top sa,
Comments
Post a Comment