hindia?
bisakah tetap memberi, meski tak suci?
bisakah terus mengobati, meski membiru?
beberapa frasa dengan makna dikutip dari syair indah milik Hindia,
Untuk ke sekian kalinya beribu kata "maaf" terucap lagi,
entah siapa yang mulai jenuh,
aku yang mengucapkannya
ataukah mereka yang mendengarnya?
mungkin terdengar aneh,
bagi mereka yang tak terbiasa,
atau juga mereka yang terbiasa
Aku jadi teringat Bunda,
Bunda yang selalu mengajarkan kata maaf,
entah apa jadinya aku tanpa Bunda
jadi teringat Bunda lagi,
Kini,
tangan putih utuh yang semakin merapuh,
pipi chubbynya yang semakin menirus,
langkah gesitnya yang semakin melambat,
Bunda,
Inikah yang namanya menua dilahap usia?
jika iya,
ajari aku caranya kuat seperti semasa mudamu Bun,
tak kenal langkah mana yang penuh duri,
tak asa menggapai cita,
hingga akhirnya usia terus memperbaharui ragamu,
rapuh kataku,
tidak katamu,
esok aku yang akan berdiri sepertimu
semoga aku kuat ya?
meski semesta kerap kali mendengar keluhanku,
dan hujan yang menjadi alibi di mana semuanya menutupi air mana yang sedang turun,
"iya ... tak mengapa, ini kataku entah kata mereka,"
"semesta aja kan yang denger? lagi pula mereka juga gatau ko, cuman aku, Tuhan dan semesta."
frasa itu kerap kali selalu mengintimidasi untuk tetap diam dan menggenggam.
semoga besok aku bisa cerita ke manusia yang nyata yaa,
nowadays say thanks for urself still alive and struggling until this time.
see u on the next stowwrii👋
4:28 am
membasuh-Hindia🎵
Comments
Post a Comment