in the midnight?
"Kali ini, aku benar-benar benci seni."
"WHATT? YOU HATE AN ART???"
"sure thing, maybe for a moments."
yaaa, kali ini aku benar-benar benci. Rasa itu ada begitu saja tanpa disengaja. Bukan tentang seberapa banyak peran seni yang menyakitkan dalam hidup. Karna jika hanya itu, aku lebih banyak hidup dengan seni. Bahkan sedari kecil aku senang dengan hal yang bersentuhan dengan seni. Bukan tentang siapa yang banyak berperan di sini, bukan tentang apa yang membuatku sakit. But, that feels like so hurting me for a second time. Jika seni membuatku menumpahkan semua rasa dan imajinasi, but now an art so hurted me. Salah satu seni menyakiti adalah ketika pikiran mu terus menghantui sedangkan, rasa mu terus bermain. Logika mana yang akan kau ambil kali ini?
Pikiran yang berujung realita tanpa aksioma, ataukah renjana dalam rasa yang kau pendam?
Aahhh tidak.
Keduanya nihil, aku tak percaya lagi sejauh mana bahtera itu akan melaju. Kali ini aku memilih menghargai seni karyaku sendiri, seni menghargai diri sendiri itu jauh lebih mengesankan juga lebih terarah alurnya. Silahkan berkreasi dengan alurmu sendiri, kali ini aku sedang menutup alur-alur lain terima kasih telah memberikan kesan yang tak pernah terlintas atas seni yang menjadi half of my story.
Terima kasih telah memperburuk keadaan.
See u on top rembulan.
Comments
Post a Comment