sanubari?

"ketika malam telah tiba ... aku menyadari kau takan kembali ..."


Kali inii tentang suatu frasa yang tak terduga, asanya begitu aksa, perihal ini benar-benar tak terduga. Sama bukan berati senada dan selalu sejalan, nyatanya itu aksa. Bumantara terhampar luas, gemintang di antara jumantara. 

Banyak yang tak ku ceritakan, kesannya terlalu naif. Sanubari kecilku selalu menyuruhku berkata apa adanya, tapi kali ini terhenti langkahnya. Melihat ke berbagai arah mata angin juga sama jawabnya, hanya satu atau dua yang berbeda. Layaknya langit yang biru, kadang berubah menjadi seolah kelabu, bumi yang hijau berubah menguning. Namun, mereka saling mengasihi kala langit membiru bumi menguning, kala bumi menguning langit kelabu. Tak sewarna tapi senada, tak sama tapi hampir serupa. Dikemas indah dengan frasa, langit dan bumi tempat cerita, suasana yang jadi penghantarnya kala senja menyapa ini saatnya, tapi kali ini tak senada juga tak semakna, ku harap ini tetap berada pada satu tujuan yang sama.

 Akankah mereka berjalan pada misinya masing-masing? 

Atau mampukah mereka mengkolaborasi keduanya? Akankah mengubah maknanya? Atau hanya pikiran belaka?


Comments

Popular Posts